

Penasehat ROMO FX WIDYATMAKA, SJ - THOMAS SUGIJATA
Penulis Naskah BOB T MANGUNWIDJOJO
Pimpinan Produksi MP PURWANTO DW
Pimpinan Artistik SURYANDORO
Penata Musik DEDEK WAHYUDI
Penata Tari DENTA SEPDWIANSYAH - CHIKAL MUTIARA D.
Sutradara BATHARA SAVERIGADI D.
Tim Artistik :
DEWI SULASTRI - IRWAN RIYADI - AGUS LINDUAJI
Di dukung oleh :
SUNDARI SOEKOTJO - BAGONG TRIKADAR - WAHYU EKA.P - MARSHA
DEDEK GAMELAN ORCHESTRA - SD STRADA DUREN SAWIT dan 150 Seniman SWARGALOKA
SINOPSIS
Disebuah kebun yang indah hiduplah berbagai jenis bunga seperti Anggrek, Anyelir, melati, Sepati, Kamboja dan bunga lainnya. Kebun yang luas dan Indah milik Pak Tamroni itu memberikan kebahagiaan dan keselarasan hidup tersendiri bagi makhluk hidup lainnya seperti semut, kumbang dan kupu-kupu.
Pada suatu ketika para tukang kebun mereka berinisiatif menanam bunga mawar merah, putih dan kuning tanpa sepengetahuan si pemilik kebun. Munculnya tanaman mawar inipun mengundang iri dan dengki serta kemarahan bunga-bunga Anggrek, Sedap Malam dan Anyelir yang merasa keberadaan mereka terancam, karena mereka mumpunyai kepercayaan diri bahwa merekalah jenis bunga yang paling indah, anggun dan awet serta bernilai. Mereka tidak bersikap toleran dan menunjukkan sikap yang diskriminatif. Mereka memprovokasi istri pemilik kebun agar hak hidup bunga Mawar tidak direstui dan patut disingkirkan.
Adanya konflik dan permusuhan yang tidak mencintai kerukunan, persahabatan serta hidup berdampingan tersebut tidak didukung pak Tamroni, para petugas kebun, semut, kumbang, kupu-kupu serta bunga kamboja, melati dan sepatu. Mereka mewakili mahluk dan tanaman sederhana yang sangat mencintai persahabatan, perdamaian, toleransi, kebersamaan dan hak untuk hidup saling berdampingan yang sama sederajat dan diwarnai kasih.
Tuhan telah menciptakan bumi ini dengan begitu arif dan indah. Bumi diperkaya dengan segala kekayaan alamnya diperuntukan demi kebahagiaan, keselarasan, keseimbangan dan kesejahteraan mahluk ciptaanNya. Kekerasan, kebencian dan permusuhan yang tidak menghargai keselarasan dan keseimbangan lingkungan menimbulkan “kemarahan alam” yang dapat menghacurkan lingkungan hidup.
Mereka merasa sungguh sangat berdosa dan mohon ampun atas sikap kesombongan, iri, dengki, dan benci mereka serta bersedia bersama-sama menjaga bumi pertiwi dimana mereka hidup dan berpijak.