top of page

Kami wajib bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena  akhirnya dapat mewujudkan keinginan untuk mementaskan Drama Wayang Swargaloka. Lahir pada 19  tahun yang lalu di Yogyakarta,hingga kini tetap eksis dalam mementaskan Drama Wayang. Lahirnya Drama Wayang Swargaloka berangkat dari upaya untuk menyajikan tontonan dalam tatanan yang penuh tuntunan bagi generasi muda di zaman modern. Sebagai seniman, kita tidak saja mempunyai tanggung jawab moral untuk melestarikan seni tradisional, namun juga mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkannya.

Inovasi dan kreasi yang kami lakukan untuk mengembangkan wayang orang ini mempunyai tujuan agar kesenian tradisional yang luhur dapat maju dan berkembang mengikuti laju perkembangan zaman. Kami mempunyai mimpi, Drama Wayang Swargaloka menjadi OPERA TERBAIK DUNIA yang dikenang sepanjang masa.

 

Adalah kreasi  seni “Wayang Orang” garapan baru berbahasa Indonesia yang memadukan konsep wayang orang tradisional dan drama moderntanpa menghilangkan ciri khas  yang antara lainmemuat unsur seni tari, seni peran, seni suara dan seni rupa. Menyajikan kisah Ramayana dan Mahabarata, dengan sastranya yang khas, imajinatif, simbolik dan kaya penggalian makna filosofis.

 

Difokuskan untuk memperkenalkan dan menanamkan kecintaan generasi muda terhadap salah satu khasanah budaya Indonesia serta memberikan ruang kepada para seniman untuk berkreasi. Tidak sekedar menghadirkan tontonan, namun juga tuntunan.Cerita yang penuh filosofi dan ajaran luhur juga tercermin watak dan karakter tokoh-tokoh wayang yang mencerminkan kepribadian kita. Wayang mempunyai pengertian “wewayanging ngaurip” yang artinya gambaran kehidupan.Keindahan gerak tari dipadukan dengan keterampilan olah sabet wayang kulit yang diiringi musik gamelan yang digarap lebih populer, sehingga diharapkan mampu menampilkan suasana adegan yang berkesan sekaligus memukau.

 

Musik Drama Wayang disusun oleh Dedek Wahyudi, seorang  komposer yang dikenal mampu mewujudkan nuansa “baru” dalam gamelan. Secara Instrumental, musik DraYang dibangun oleh perpaduan antara perangkat gamelan ageng dengan beberapa alat musik barat yaitu saxophone, trumpet, trombone, flute dan violin. Ide musikal musik DraYang  berpijak dari idom karawitan tradisi yang digarap kembali, di-interpretasi dan dikembangkan sehingga musik gamelan tersebut berubah menjadi musik gamelan progresif yang bernuansa “baru”.

               

Cerita Drama Wayang Swargaloka bersumber dari Epos Mahabarata dan Ramayana serta cerita-cerita Carangan (hasil karya pengembangan kisah asli), dengan interpretasi atau sanggit (pengolahan baru) dan digarap lebih atraktif, dinamis, mudah dicerna oleh kalangan awam yang belum mengenal wayang serta menggunakan dialog bahasa Indonesia sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat yang lebih luas (tidak hanya etnis Jawa).

 

Terobosan penampilan Drama Wayang Swargaloka yang tetap menjaga nilai keadiluhungan dan keindahan penampilannya telah terbukti dapat menarik minat generasi muda untuk datang menyaksikannya. Kehadiran Drama Wayang Swargaloka untuk melestarikan Seni Budaya Bangsa ini tentunya tidak akan bisa tercapai tanpa dukungan berbagai pihak dan impian menjadi opera terbaik dunia itu bukanlah sebuah hal yang mustahil diwujudkan.

bottom of page